ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DisusunUntukMemenuhiTugasPerkuliahanMata Kuliah
Psikologi Belajar
DosenPengampu :
Zusy Aryanti, S.Psi, MA
Disusun oleh
Siti Nurjanah
13101132
SEMESTER
III/A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI
STAINJURAI
SIWO
METRO
2014/2015
KATA
PENGANTAR
بسم الله
الرّØمن الرّØيم
Segalapujidansyukurkehadirat Allah Swt.,atasperkenan-Nyapenulisdapatmenyelesaikanmakalah
yang berjudul“Anak Berkebutuhan Khusus”.MakalahinidisusununtukmemenuhisalahsatutugaskelompokpadamatakuliahPsikologi Belajar.Dalamupayamenyelesaikanmakalahini,
penulistelahmenerimabanyakbantuandanbimbingandariberbagaipihak, olehkarenanya,penulismengucapkanterimakasihkepada:
Zusy Aryanti, S.Psi, MA selakudosenpengampumatakuliahPsikologi Belajar,
kepadabapakdanibutercinta yang selalumemberikansemangat,dantaklupakepadaparasahabat
yang tercinta.
Kritikdan saran demi
perbaikanmakalahinisangatdiharapkandanakanditerimadengankelapangan dada. Dan
akhirnyasemogahasilpenyusunan yang
telahdilakukankiranyadapatbermanfaatbagipengembanganilmupengetahuan.
Metro, 18Desember
2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halamanjudul........................................................................................................... i
Kata pengantar......................................................................................................... ii
Daftarisi.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A.
LatarBelakangMasalah................................................................................... 1
B.
RumusanMasalah........................................................................................... 2
C.
TujuanPenulisan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
A.
PengertianAnakBerkebutuhanKhusus........................................................... 3
B.
Jenis-jenisAnakBerkebutuhanKhusus............................................................ 4
1.
Anak Tuna Netra...................................................................................... 4
2.
Anak Tuna Rungu.................................................................................... 4
3.
Anak Tuna Daksa..................................................................................... 4
4.
Anak Tuna Wicara................................................................................... 4
5.
KelainanEmosi......................................................................................... 5
6.
Keterbelakangan Mental.......................................................................... 5
7.
Psikoneurosis............................................................................................ 6
8.
Psikosis..................................................................................................... 6
9.
Psikopathi................................................................................................. 7
C.
Sebab-Sebab Anak Berkebutuhan Khusus.................................................... 7
1.
Peristiwa Pra Natal (dalam kandungan)................................................... 7
2.
Natal (saat kelahiran)............................................................................... 8
3.
Post Natal (setelah kelahiran)................................................................... 8
D.
Cara
MenanganiAnakBerkebutuhanKhusus........................................ ......... 8
1.
Penguatankondisi mental orang
tua......................................................... 8
2.
Dukungansoaial yang memadai............................................................... 9
3.
Peranaktifpemerintah............................................................................... 9
E.
Cara Mengajar Anak
Berkebutuhan Khusus.................................................. 10
BAB III Penutup...................................................................................................... 11
A.
Kesimpulan..................................................................................................... 11
B.
Saran............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tidak setiap anak yang dilahirkan di dunia ini
selalu mengalami perkembangan normal.Banyak di antara mereka yang dalam
perkembangannya mengalami hambatan, gangguan, kelambatan, atau memiliki
faktor-faktor resiko sehingga untuk mencapai perkembangan optimal diperlukan
penanganan atau intervensi khusus. Kelompok inilah yang kemudian dikenal
sebagai anak berkebutuhan khusus atau anak luar biasa.
Dalam memahami anak berkebutuhan khusus atau
anak luara biasa, sangat diperlukan adanya pemahaman mengenai jenis-jenis
kecacatan (anak berkebutuhan khusus) dan akibat-akibat yang terjadi pada
penderita. Anak berkebutuhan khusus disebut sebagai anak yang cacat dikarenakan
mereka termasuk anak yang pertumbuhan dan perkembangannya mengalami
penyimpangan atau kelainan, baik dari segi fisik, mental, emosi, serta
sosialnya bila dibandingkan dengan nak yang normal.
Karakteristik spesifik anak berkebutuhan
khusus pada umumnya berkaitan dengan tingkat perkembangan fungsional.
Karakteristik spesifik tersebut meliputi tingkat perkembangan sensorik motor,
kognitif, kemampuan berbahasa, keterampilan diri, konsep diri, kemampuan
berinteraksi social, serta kreatifitasnya.Adanya perbedaan karakteristik setiap
peserta didik berkebutuhan khusus, akan memerlukan kemampuan khusus guru. Guru
dituntut memiliki kemampuan beraitan dengan cara mengombinasikan kemampuan dan
bakat setiap anak dalam beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi kemampuan
berpikir, melihat, mendengar, berbicara, dan cara besosialisasikan. Hal-hal
tersebut diarahkan pada keberhasilan dari tujuan akhir pembelajaran, yaitu perubahan perilaku kearah
pendewasaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas,
maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan anak berkebutuhan
khusus?
2. Apa saja jenis-jenis anak berkebutuhan khusus?
3. Apa saja yang menyebabkan anak menjadi
berkebutuhan khusus?
4. Bagaimana cara menangani anak berkebutuhan
khusus?
5.
Bagaimana metode pendidikan terhadap anak berkebutuhan khusus?
C. Tujuan Penulisan
Dari beberapa rumusan masalah yang telah
disebutkan, maka akan tercapai beberapa tujuan dalam penulisan ini. Diantaranya
yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari anak berkebutuhan
khusus;
2. Mengetahui jenis-jenis anak berkebutuhan
khusus;
3. Mengetahui sebab-sebab terjadinya anak
berkebutuhan khusus;
4. Mengetahui cara menangani anak berkebutuhan
khusus;
5. Mengetahuimetode pendidikan terhadap anak berkebutuhan
khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
1.
Menurut Hallahan dan Kauffman, 1986
Anak
berkebutuhan khusus (dulu di sebut sebagai anak luar biasa) di
definisikan sebagai anak yang memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk
mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara sempurna. Penyebutan sebagai
anak berkebutuhan khusus, dikarenakn
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, anak ini membutuhkan bantuan layanan
pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan dan konseling, dan berbagai jenis
layanan lainnya yang bersifat khusus.[1]
Dalam percakapan sehari hari, anak
berkebutuhan khusus dijuluki sebagai “orang luar biasa“,
dikarenakan mereka memiliki kelebihan
yang luar biasa, misalnya orang yang terkenal memiliki kemampuan
intelektual yang luar biasa, memiliki kreatifitas yang tinggi dalam
melahirkan suatu temuan-temuan yang luar biasa dibidang iptek,religius, dan di
bidang-bidang kehidupan lainnya.
Dalam dunia pendidikan, kata luar biasa juga
merupakan julukan atau sebutan bagi mereka yang memiliki kekurangan atau
mengalami berbagai kelainan dan penyimpangan yang tidak di alami oleh orang
normal pada umumnya. Kelainan atau kekurangan itu dapat berupa kelainan dalam segi
fisik, psikis, sosisal, dan moral.
Pengertian
“luar biasa“ dalam dunia pendidikan mempunyai ruang lingkup pengertian yang
lebih luas daripada pengertian “berkelainan atau cacat“ dalam percakapan
sehari hari. dalam dunia pendidikan istilah luar biasa mengandung arti ganda,
yaitu mereka yang menyimpang ke atas karena mereka memiliki kemampuan yang luar
biasa dibanding dengan orang normal pada mereka yang mnyimpangumumnya dan
mereka yang mnyimpang ke bawah, yaitu mereka yang menderita kelainan atau
ketunaan dan kekurangan yang tidak di derita oleh orang normal pada umumnya.
Contoh orang yang menyimpang ke atas dari segi kemampuan intelektual ( otak ),
misalnya professor B.J Habibie, karena dia memiliki inteligensi di atas orang
normal dan kemampuan intelektual dibidang “aerodinamika“ yang berkelas dunia
sehingga beliau di juluki sebagai orang yang jenius di bidangnya, sedangkan
contoh orang yang menyimpang ke bawah ialah orang yang lambat dan sulit dalam
belajar.
B. Jenis-Jenis Anak Berkebutuhan Khusus
Dalam dunia pendidikan, anak berkebutuhan
khusus di klasifikasikan atas beberapa kelompok sesuai dengan jenis kelainan
anak. Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis-jenis anak berkebutuhan
khusus, sebagai berikut:
1. Anak Tuna Netra
Adalah
anak yang mempunyai kekurangan secara indrawi, yakni indra penglihatan.
Meskipun indra penglihatannya bermasalah, intelegensi yang mereka miliki masih
dalam taraf normal. Hal-hal yang berhubungan dengan mata diganti dengan indra
lain sebagai kompensasinya.
2. Anak Tuna Rungu
Adalah
anak yang mempunyai kelainan pada
pendengarannya. Mereka mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan
bersosialisasi terhadap orang lain terhadap lingkungan termasuk pendidikan dan
pengajaran. Anak tuna rungu dibagi menjadi 2 yaitu, tuli (the deaf), dan kurang
dengar (hard of hearing).
3. Anak Tuna Daksa
Adalah
anak yang mempunyai kelainan pada tubuhnya yakni kelumpuhan. Anak yang
mengalami kelumpuhan ini disebabkan karena polio dan gangguan pada syaraf
motoriknya.[2]
4. Anak Tuna Wicara
Adalah
anak yang mengalami kelainan pada proses berbicara atau berbahasa. Anak yang
seperti ini mengalami kesulitan dalam berbahasa atau berbicara sehingga tidak
dapat dimengerti oleh orang lain.
5. Kelainan Emosi
Adalah anak yang mengalami gangguan pada tingkat
emosinya. Hal ini berhubungan dengan masalah psikologisnya. Anak yang mengalami
kelainan emosi ini dibagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Gangguan Prilaku, ciri-cirinya yaitu:
1) Suka mengganggu di kelas
2) Tidak sabaran, terlalu cepat beraksi
3) Tidak menghargai orang lain
4) Suka menentang
5) Suka menyalahkan orang lain
6) Sering melamun.
b. Gangguan Konsentrasi (ADD/Attention Deficit
Disorder), gejala-gejalanya terjadi paling sedikit selama 6 bulan.
Gejala-gejala tersebut diantaranya yaitu:
1) Tidak mendengarkan orang lain berbicara
2) Sering gagal dalam memperhatikan objek
tertentu
3) Sering tidak melaksanakan perintah dar orang
lain.
c. Anak Hiperaktif (ADHD/Attention Deficit with
Hiperactivity Disorder), gejala-gejalanya yaitu:
1) Tidak bisa diam
2) Ketidakmampuan untuk member perhatian yang
cukup lama
3) Hiperaktivitas
4)
Canggung
6. Keterbelakangan Mental
Adalah anak yang memiliki mental yang sangat
rendah, selalu membutuhkan bantuan orang lain karena tidak mampu mengurus
dirinya sendiri, kecerdasannya terbatas, apatis, serta perhatiannya labil.
Berdasarkan intelegensinya, anak yang terbelakang mentalnya terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
a. Idiot, yaitu anak yang paling rendah taraf
intelegensinya (IQ > 20), perkembangan jiwanya tidak akan bertambah melebihi
usia 3 tahun, meskipun pada dasarnya usianya sudah remaja atau dewasa.
b. Imbesil, yaitu anak yang mempunyai (IQ 20-50),
perkembangan jiwanya dapat mencapai usia 7 tahun, bisa diajari untuk memelihara
diri sendirivdalam kebutuhan yang paling sederhana.
c.
Debil atau moron, yaitu anak yang mempunyai (IQ 50-70),
keterbelakangan Debil tidak separah dua jenis diatas. Perkembangan jiwanya
dapat mencapai hingga 10 ½ tahun. Orang Debil ini dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri.
7. Psikoneurosis
Anak yang mengalami psikoneurosis pada
dasarnya adalah anak yang normal. Mereka hanya mengalami ketegangan pribadi
yang terus menerus, selain itu mereka tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri
sehingga ketegangan tersebut tidak kunjung reda.[3]Psikoneurosis
ini dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Psikoneurosis kekhawatiran, Adalah anak yang
mempunyai rasa khawatir yang berlebihan dan tidak beralasan.
b. Histeris, adalah anak yang secara tidak sadar
melumpuhkan salah satu anggota tubuhnya, sesunguhnya secara organis tidak
mengalami kelainan.
c.
Psikoneurosis obsesif, adalah anak yang memiliki pikiran-pikiran dan
dorongan-dorongan tertentu yang terus menerus.
8. Psikosis
Psikosis disebut juga dengan kelainan
kepribadian yang besar karena seluruh kepribadian orang yang bersangkutan
terkena dan orang tersebut tidak dapat hidup dengan normal.[4]
9. Psikopathi
Adalah kelainan tingkah laku, maksudnya
penderita psikopathi ini tidak dapat memperdulikan norma-norma sosial. Mereka
selalu berbuat semaunya sendiri tanpa mempertimbangkan kepentingan orang lain,
hingga sering sekali merugikan orang lain. Dan penderita psikopathi ini tidak
menyadari adanya kelainan pada dirinya.
C. Sebab-Sebab Anak Berkebutuhan Khusus
Ada tiga faktor yang menyebabkan anak
berkebutuhan khusus yaitu:
1. Peristiwa Pra Natal (dalam kandungan)
Berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan
kelainan pada janin saat ibu hamil diantaranya adalah:
a. Keracunan darah (Toxaenia) pada ibu-ibu
yang sedang hamil dapat menyebabkan janin tidak memperoleh oksigen secara
maksimal, sehingga mempengaruhi syaraf-syaraf otak yang dapat menyebabkan gangguan
pada sistem syaraf dan ketunaan pada bayi.
b. Infeksi karena penyakit kotor (penyakit
kelamin / spilis yang diderita ayah atau ibu), toxoplasmosis (dari virus
binatang seperti bulu kucing), trachma dan tumor. Tumor dapat terjadi pada otak
yang berhubungan pada indera penglihatan akibatnya kerusakan pada bola mata dan
pendengaran akibatnya kerusakan dalam selaput gendang telinga.
c. Kekurangan vitamin atau kelebihan zat besi
sehingga ibu keracunan yang mengakibatkan kelainan pada janin yang menyebabkan
gangguan pada mata. Juga kerusakan pada otak sehingga menyebabkan terganggu
fungsi berfikirnya atau verbal komunikasi, kerusakan pada organ telinga
sehingga hilangnya fungsi pendengaran.
2. Natal (saat kelahiran)
Pada saat terjadinya kelahiran yang mungkin
hanya memakan waktu yang cukup singkat akan tetapi jika penanganan yang tidak
tepat akan mengancam perkembangan bayinya. Diantara nya adalah:
1)
Lahir prematur
2)
Kelahiran yang dipaksa dengan menggunakan vacum
3) Proses kelahiran bayi sungsang.
3. Post Natal (setelah kelahiran)
Berbagai peristiwa yang dialami
dalamkehidupannya seringkali dapat mengakibatkan seseorang kehilangan salah
satu fungsi organ tubuh atau fungsi otot dan syaraf. Bahkan dapat pula
kehilangan organ itu sendiri. Penyebab ketunaan yang terjadi setelah kelahiran
diantaranya:
1) Terjadi insident
2) Kekurangan vitamin atau gizi
3)
Penyakit panas tinggi dan kejang-kejang.
D.
Cara
MenanganiAnakBerkebutuhanKhusus
Tidak dapat dipungkiri, pengasuhan anak berkebutuhan
khusus (ABK) memerlukan tambahan energi, pemikiran, serta biaya yang lebih
tinggi dibanding mengasuh anak-anak pada umumnya. berikut ini akan dijelaskan
langkah-langkah dalam menangani anak berkebutuhan khusus di antaranya adalah
sebagai berikut:
1.
Penguatankondisi mental orang
tua
Strategiinimembutuhkanperanaktif orang
tuadalammelakukanpengasuhan anak berkebutuhan khusus.Beberapastrategi yang dibutuhkanoleh orang tuaanak
berkebutuhan khususdiantaranyaperlumenyediakanwaktuuntukdirinyasendiri,
bekerjasamadalampengasuhandenganpasangan, danaktifdalammencariinformasimengenaianak
berkebutuhan khusus.Orang
tuaperlumenyediakanwaktuuntukdirinyasendiri,sebagaibentukapresiasiterhadapdirisendiri yang
sudahmenyediakanwaktuekstradantenagasehari-hariuntukmengasuhanak
berkebutuhan khusus.
2.
Dukungansoaial yang memadai
Dukungan social memegangperananluarbiasabagikeberlangsunganpengasuhananak
berkebutuhan khusus.Dukungan social
dapatberupadorongan moral, yang
menguatkandarimasyarakatsekitarmaupunkeluargaterdekat.Melaluidukungansosial,
diharapkan orang tuaanak berkebutuhan khususdapatberbagipengalamantentangpolaasuhanak
berkebutuhan khusus.Hal inibelumbanyakterlihat di
lingkunganmasyarakatkita,mengingatmasihkuatnyakepercayaanbahwamemilikianak
berkebutuhan khusus merupakan “karma”
dariTuhan.Sehingga,kecenderungan yang adakeluargadengananak
berkebutuhan khususcenderung “dikucilkan”
masyarakat.Untukmenghapuskecenderunganini,
perluperanpemerintahuntukmemberikanedukasikepadamasyarakatumumtentanganak
berkebutuhan khusus.Edukasiinidapatdisampaikanmelaluijalur
media ataupos-pospelayananmasyarakatuntukmenyentuhmasyarakat di area
pinggiranataupedesaan.
3.
Peranaktifpemerintah
Peranaktifpemerintahdalammenyediakanpelayanankesehatandankonsultasi
yang dapatdijangkaumasyarakat.Hal inimerupakanfaktor yang sangat vital
bagimasyarakatumum,terutamabagimereka yang
beradapadakelas social menengahkebawah. Tidakdapatdipungkiri, pelayanankonsultasidankesehatanmasihmerupakansesuatuhal yang mahal.
Denganmenyediakankonsultasi anak
berkebutuhan khusus yang
mudahdijangkaumasyarakat, diharapkananak berkebutuhan khususmendapatpelayanankonsultasi yang mudahdanmurah.Pemerintah pun, harus menyediakanfasilitaspenanganananak
berkrbutuhan khusus secaraterpadu. Saatini,pemerintahsudahmemberikanperhatiankepadaanak
berkebutuhankhusus melaluipembentukanDirektoratPembinaanSekolahLuarBiasa
(PSLB) di bawahkoordinasiDepartemenPendidikandanKebudayaan.[5]
E.
Cara mengajar anak berkebutuhan khusus
Cara Praktis dalam pengajaran Anak Berkebutuhan Khusus memuat informasi yang menunjang
metode pengajaran guru.Untukituguru harus mengikuti pelatihan pendidikan inklusif yang praktis dan
komprehensif agar dapat memahami dan menerapkan lebih baik strategi-strategi
yang digunakan dalam pendidikan inklusif.
Adapuncaramengajaranakberkebutuhankhususadalahsebagaiberikut:
- Bersikap baik dan positif,
- Gunakan seting kelas yang sesuai,
- Bicaralah dengan jelas dengan posisi wajah menghadap siswa,
- Menfaatkan semua metode komunikasi,
- Gunakan strategi pengajaran yang efisien
- Utamakan dukungan teman sebaya
- Manfaatkan materi pengajaran yang ada sebaik mungkin
- Beri penjelasan pada semua anak mengenai diabilitas
- Buatlah kelas anda seaksesibel mungkin dan
- Berbagilah pengalaman. Kesemua prinsip pengajaran tersebut juga dapat diterapkan pada kelas regular.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak berkebutuhan khusus (dulu di sebut
sebagai anak luar biasa) di definisikan sebagai anak yang memerlukan pendidikan
dan layanan khusus untuk mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara
sempurna. Penyebutan sebagai anak berkebutuhan khusus, dikarenakan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, anak ini
membutuhkan bantuan layanan pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan dan
konseling, dan berbagai jenis layanan lainnya yang bersifat khusus.
Dalam penanganan anak berkebutuhan khusus,
terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu penguatan kondisi
mental orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dukungan sosial yang
kuat dari tetangga dan lingkungan sekitar anak berkebutuhan khusus tersebut,
dan yang terakhir adalah peran aktif pemerintah dalam menjadikan pelayanan
kesehatan dan konsultasi bagi anak berkebutuhan khusus.
B. Saran
Setelah mengetahui dan memahami segala sesuatu
hal yang berhubungan dengan anak berkebutuhan khusus, sangat diharapkan bagi
masyarakat indonesia terutama bagi para pendidik dalam menyikapi dan mendidik
anak yang menyandang berkebutuhan khusus dengan baik dan sesuai dengan yang
diharapkan. Karena pada dasarnya anak seperti itu bukan malah dijauhi akan
tetapi didekati dan diperlakukan sama dengan manusia normal lainnya akan tetapi
caranya yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Sarlito, Wirawan Sarwono, 2010, Pengantar
Psikologi Umum, Jakarta: Rajawali Pers.
Dariyo,
Agoes, 2007, Psikologi Perkembangan
anak 3 tahun pertama, bandung: Revika Aditama.
An,
Mahfud, TT, Petunjuk Mengatasi Stres, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Ahmadi,
Abu, 2008, Psikologi Belajar, jakarta: Rineka Cipta.
Hello Good People!
BalasHapusBEMF Psikologi Universitas Gunadarma proudly present the last and biggest event "Psychology Innovation in Art, Social and Education (PIASE) 2016
PIASE 2016 bertemakan "Let Your Mind Be Colored", adalah suatu rangkaian acara seni yang berlandaskan adanya unsur sosial dan edukasi yang dapat memberikan kelengkapan pemenuhan fungsi indera manusia yang mencangkup proses visual, auditori dan sensoris.
PIASE 2016 memiliki berbagai rangkaian acara yaitu:
1. Singing Competition
2. Talkshow Musik
3. Talkshow Anak Berkebutuhan Khusus
4. Psychology Village (COMING SOON)
5. Closing Stage (COMING SOON)
Want to know more? Don't forget to follow us on our media social accounts!
Line Official: @jgh7002f
Instagram: @piase_UG2016
Twitter: @piase_UG2016
Path: PIASE UG 2016
Facebook: PIASE GUNADARMA
#PIASE2016 #SATUPSIKOLOGI
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus